Jumat, 01 Oktober 2010

Manusia Buru Babi, Manusia Diburu Harimau

NET
Sang Raja Hutan Kelaparan
PEKANBARU, TRIBUN - Tragedi simbiosis un-mutualism. Warga Tanjung Leban, Bengkalis Riau, Sugianto (35) tak cukup tewas diterkam harimau, tetapi daging jadi santapan sang raja hutan.

Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) ini bak memberi pesan, tak hanya ganas tetapi rasa laparnya memerlukan makanan pengganti. Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Trisunu Danis Woro, tragedi itu terjadi akibat krisis mangsa harimau.

Babi hutan dan rusa langka ditemukan di hutan Riau. “Manusia juga berburu babi. Inilah yang membuat harimau beralih memangsa manusia, karena makanannya sangat sulit didapat,” tutur Kepala BKSDA Riau, Trisunu Danis Woro di pekanbaru, Riau, Kamis 23 September 2010.

Selain faktor makanan, kerusakan hutan telah mempersempit ruang gerak harimau sehingga pertemuan dengan manusia berujung pertikaian, bahkan maut.

“Semua ini akibat ulah manusia yang merusak hutan. Prinsipnya harimau tidak akan mengganggu manusia, jika mereka tidak terancam,” jelas Danis.

Sugianto tewas diterkam harimau saat memanen sawit di kebun. Sebagian besar organ tubuh petani sawit ini tak tersisa, dimakan harimau.

                                                                                                             Tak Mungkin Sekamar
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan pun prihatin. “Harimau itu tak bisa disalahkan. Jadi yang salah itu manusia, karena mengganggu habitat harimau,” tegas Menhut Zulkifli.

Selama habitat dan makanan terusik, harimau tak akan tenang dan akan berkonflik dengan manusia. Menhut Zulkifli pun mengajak warga menjaga keaneragaman satwa langka itu.

“Karena harimau tidak mungkin hidup sekamar dengan manusia, begitu juga gajah yang tidak bisa hidup setempat dengan manusia,” tutur Menhut Zulkifli.

Ketika meninjau Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) seluas 83 ribu hektare yang menjadi habitat gajah dan harimau, Zulkifli geleng-geleng kepala.

“Dari udara kami lihat di bagain Teso Nilo ada pembukaan lahan oleh warga dengan cara dibakar. Padahal, itu kan rumah harimau dan gajah. Jika satwa itu tahu akan marah,” tegas Menhut Zulkifli.


Kejadian-kejadian seperti ini sering terjadi diberbagai daerah. hal ini disebabkan oleh ulah manusia sendiri, seperti menebang hutan sembarangan, pembakaran hutan, untuk membuka lahan. ini menyebabkan lama kelamaan daerah tempat bagi para hewan semakin kehilangan tempat tinggalnya. Harimau yang tidak bisa menangkap mangsanya akhirnya ke pemukiman penduduk yang menyebabkan maut. jadi, kita sebagai manusia harus bisa menjaga kelestarian flora dan fauna dihutan yang secara tidak langsung menjaga bumi kita.

1 komentar:

  1. makanya sebaiknya manusia itu bertobat sebelum bencana datang.. Apapun yang terjadi dengan alam semuanya ulah manusia..

    BalasHapus